Tiada
daya dan upaya selain dari-Nya. Hanya Allah tempat terbaik meminta apapun.
Termasuk meminta diistiqomahkan menetapi setiap pilihan kebaikan yang dipilih.
Bukankah setiap pilihan ada konsekuensinya? Dan konsekuensi-konsekuensi itulah
yang terkadang menjadi ujian saat berproses. Meminta untuk tetap bersabar
dengan prosesnya, tidak tergesa-gesa, meminta menguatkan tekad dan yang paling
utama adalah semakin yakin dengan janji-janji Allah. Bukankah Allah selalu
memudahkan urusannya bagi siapapun yang memudahkan urusan-Nya?
Dan
kata hijrah, satu kata kerja yang harus senantiasa kita kerjakan. Karena apa?
Kita HARUS selalu berpindah menuju kondisi yang lebih baik karena-Nya. Ya,
niatnya harus lurus. Karena Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa berhijrah karena Allah,
itu yang didapat. Sesiapa yang hijrah karena makhluk, itu yang didapatnya.
Sungguh, perkara ini adalah hal yang penting. Meminta kita untuk selalu
“menundukkan” hati hanya kepada-Nya. Menundukkan pandangan dari hal-hal yang
bisa dibilang, “ah bakalan rugi kalau begini caranya”.
Ya,
luruskan niat. Kuatkan tekad. Kuatkan hati. Serius belajar. Serius “bekerja”.
Laahaula walaa quwwata illa biLlaah.
“Berlarilah sekencang mungkin, hingga pada
satu titik bahwa Dialah Allah sebaik-baik tempat sandaran.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar