Umar bin
Al-Khatab Radhiyallahu Anhu adalah orang yang tak memandang seseorang dari
pekerjaannya, keturunannya, atau hartanya, atau yang lainnya. Menurut beliau
kepribadian adalah hal paling utama dalam menilai seseorang. Saat memilihkan
istri untuk anaknya; Ashim, ia menunjukkan seorang gadis penjual susu.
Gadis penjual
susu itu bukan sekedar wanita yang biasa saja. Gadis itu tetap punya
kepribadian yang baik dan beriman meski papa harta, keadaanya sulit dan rendah
kedudukan. Tapi derajat ihsan kepada penciptanya telah membuatnya mulia.
Seorang gadis yang bersungguh-sungguh beribadah kepada Allah seolah-olah Allah
melihatnya, kalaupun tidak begitu ia yakin bahwa Allah melihatnya. Dalam
kondisi apapun.
Suatu malam,
Umar bin Khatab Radhiyallahu Anhu meninjau keadaan rakyatnya. Beliau berjalan
dalam malam untuk mengetahui kondisi rakyatnya. Kemudian, ia mendengar
percakapan dua orang perempuan dalam sebuah rumah. Percakapan itu berisikan
seorang perempuan yang menyuruh anak perempuannya mencampur susu dengan air
sebelum dijual.
“Ibu, apakah
engkau tidak pernah mendengar apa yang dikatakan Amirul Umar bin Khatab
radhiyallahu Anhu?” tanya si anak perempuan kepada ibunya.
“Apa yang
dikatakannya?”
”Ia melarang
untuk mencampur susu dengan air sebelum dijual!” Jawabnya
Mendengar jawaban
putrinya, si ibu tidak memperdulikannya. Bahkan menyuruh kembali si anak untuk
mencampur susu dan air. Ibu yakin bahwa Umar tidak tau. Gadis itu kemudian
berbicara lagi kepada Ibunya.
“Ibu, Khalifah
Umar memang tidak tahu apa yang kita lakukan, tapi Allahlah yang melihat. Demi
Allah aku tidak akan patuh dihadapannya, sementara dibelakangnya aku
menentang.”
Setelah
mendengar percakapan itu, Umar pulang dengan hati menyimpan sesuatu. Pagi
harinya, Umar memanggil anaknya; Ashim. Kemudian meminta Ashim mendatangi gadis
tersebut.
“Pergilah
ketempat ini dan itu. Disana ada seorang gadis. Jika ia belum menikah, maka
nikahilah. Semoga Allah akan memberikan keturunan yang diberkahi.”
Allah
menaqdirkan mereka menikah. Hingga dikemudian hari, benarlah doa Umar bin
Khatab bahwa akan lahir seseorang yang akan membawa kebaikan. Mereka dikaruniai
anak bernama Ummu Ashim, yang kelak nikah dengan Abdul Aziz bin Marwan.
Bagaimana kemudian? Lahirlah Umar bin Abdul Aziz; seorang khalifah yang dikenal
keadilan dan kesalehannya.
Bagaimana
muslimah? Bagaimana dengan kita?